a.
Peran Joseph Henry &
Michael Faraday
Pada tahun 1831 secara terpisah Joseph Henry,
profesor dari Pinceton University, dan fisikawan Inggris Michael Faraday mengembangkan
teori induksi. Percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik
di sebatang kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski keduanya
tidak berhubungan.
|
Michael Faraday |
-
Michael Faraday dari Inggris mengembangkan teori yang
menyatakan bahwa perubahan medan magnet dalam sebuah circuit listrik dapat
menghasilkan arus atau gaya gerak listrik dalam kawat/circuit lain. Teori ini
dikenal sebagai induktansi.
-
Pada tahun yang sama, Joseph Henry, seorang professor
di Princeton, secara bersamaan sedang mengerjakan teori yang mirip mengenai
relay elektromagnetik. Keduanya diberikan paten masing-masing. Henry
mengantongi paten untuk induktansi diri dan Faraday untuk induktansi bersama.
b.
Peran James Clerk Maxwell & Heinrich Hertz
Pada tahun 1860, Duke of Devonshire
menghadiahkan sebuah institut riset baru dalam bidang eksperimental kepada
Universitas Camridge dan Maxwel terpilih sebagai
ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari hasil penelitiannya, Maxwel kemudianmenghasilkan
sebuah teori yang mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari
ujung yang satu ke ujung yang lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang
ini dilepaskan dari keping metal pada induktor, kedua bola pada celah
ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk pertama kalinya gelombang
elektro magnetis telah dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak semua
ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut.
|
Maxwell |
Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal
dunia, teorinya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa
Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu
mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya,
ia membuat suatu resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang
berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter.
|
Hertz |
c.
Peran David E. Hughes
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah
orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia
menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon
buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880
tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
d.
Peran Guglielmo Marconi
|
Marconi |
Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895,
berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh
1,5 km. Tahun 1901, sinyal dari perangkat radio Marconi mampu melintasi
Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio
mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio.
e.
Peran Reginald Aubrey Fessenden
Namun dibalik semua ketenaran
Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald A.
Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika
pada 1906, ia berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal
di lepas pantai Samudera Atlantik. Sejak itu radio terus berkembang makin sempurna,
didukung oleh berbagai temuan secara bertahap.
f.
Peran John Ambrose Fleming & Dr. Lee De Forest
|
Armstrong |
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan
bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi
radio ini. Para ilmuwan mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan
memperkuat sinyal radio. Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron
yang terdiri dari tiga elemen (triode
audion) tahun 1907, yang kemudian menjadi elemen penting dalam penerimaan
sinyal radio. Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini
memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel.
Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
g.
Peran Edwin Howard Armstrong
Pada 1912 kemampuan penerimaan ini
ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang menemukan penguat gelombang
radio/radio amplifier. Alat ini bekerja menangkap sinyal elektromagnetik dari
transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu
kekuatan sinyal meningkat sebanyak 20.000
kali perdetik. Suara yang
ditangkap juga jauh lebih kuat. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem
komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Edwin Howard Armstrong dikenal sebagai penemu Frequency
Modulation, yang biasa disingkat FM. Ia menemukan bahwa sinyal konstan
dapat dengan mudah diambil, jika dibandingkan dengan frekuensi yang berfluktuasi.
Jadi setiap transmisi radio bisa di fine-tuned dengan mudah,
bahkan untuk orang biasa.
PERKEMBANGAN RADIO
- Tahun 1990 menandai satu kemajuan baru dalam teknologi perkembangan bentuk
penyiaran keradioan dunia ketika pesawat perekam pertama yang bisa menangkap
banyak frequency lahir. Pada waktu ini juga, orang Jerman mulai tahun memanfaatkan
keradioaan untuk melakukan bisnis ketika membangun pos keradioaan perdagangan
tanpa kabel pertama di pulau Borkum.
- Pada 1903, semua informasi tentang perang Rusia - Jepang telah disiarkan melalui
gelombang radio.
- Dari acara- acara berita pendek dengan durasi yang terbatas, radio mencapai satu
kemajuan baru pada 24 Desember 1906, kreator Reginald Fessenden melaksanakan
program penyiaran pertama, menyiarkan kata penghantar, musik langsung dan musik
rekaman. Meneruskan suksesnya dari progam ini, semua radio yang melayani para
pendengar di banyak negara telah lahir, membantu rakyat di dunia bisa memantau berita
dari kampung halamannya dan kawasan- kawasan lain di dunia.
- Dan satu tonggak penting ialah pada 13 Februari 1946, program penyiaran pertama dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga disiarkan melalui gelombang radio, ini juga
dianggap sebagai Hari Radio Dunia. Hari ini bertujuan meningkatkan kesedaran masa
rakyat dan baan-badan komunikasi tentang peranan penting dari radio, menyemangarti
penyusun kebijakan untuk membina dan meningkatkan kemampuan mendekati informasi,
melalui radio, bersamaan itu memperkuat konektivitas dan hubungan kerjasama antara
badan-badan komunikasi.
RADIO DI ERA DIGITAL
Setelah mengalami perjalanan panjang radio sebagai media massa, sekarang ini radio sedang ditantang untuk bersaing di dunia yang semuanya sudah serba digital. Seiring
dengan berkembangnya teknologi yang pada akhirnya memunculkan internet, yang
dapat dengan sangat mudah diakses oleh manusia, dapat mengancam eksistensi radio
untuk diminati dan diakses oleh masyarakat. Internet memberikan kemudahan yang
sangat besar bagi manusia untuk dapat memperoleh informasi dengan serba mudah,
sehingga terdapat kemungkinan bahwa media massa konvensional akan ditinggalkan.
Disinilah tantangan radio, yang lebih fokus kepada bagaimana industri-industri
radio dapat bertahan di dalam persaingan media massa yang semakin ketat. Radio dituntut
untuk memiliki inovasi-inovasi yang menarik perhatian audiens supaya tidak
tertinggal.
Salah satu inovasi atau perkembangan radio di era tahun 90an ini adalah:
1. Pada bidang produksi siaran, sistem editing manual (menggunakan
audio mixer yang dirancang khusus) kini berpindah ke sistem editing digital
menggunakan perangkat personal computer dengan software bernama cool editing
pro, raduga, sound force, dsb
2. Di bidang distribusi transmisi siaran, dari perangkat pemancaran
di jalur terrestrial (AM/FM) berpindah ke jalur online (jalur “bebas frekuensi”).
Penyiaran audio bersistem digital (Digital Audio Broadcasting) merupakan bentuk penyiaran
radio lewat internet (online radio) dan penyiaran melalui satelit.
Dua
bentuk layanan radio online yaitu on demand dan livecasting.
1. Radio on Demand, menyiarkan file audio yang telah direkam sebelumnya.
2. Livecasting Radio, menyiarkan acara yang pada saat bersamaan bisa disimak user melalui situs radio setempat.
contoh: http://www.pramborsfm.com/
http://www.bbc.co.uk/radio
Kendala pengembangan teknologi DAB di Indonesia adalah penggunanya masih sangat terbatas, bussines will dari industri dan juga pemerintah pun belum ada. DAB baru dianggap sebagai media pendukung model penyiaran terrestrial. Infrastruktur teknologi komunikasinya pun masih buruk, investasi untuk penyiaran online juga tinggi sedangkan pemasukan dari iklan minim.
Namun demikian, DAB juga memiliki keunggulan antara lain:
1. adanya bentuk pelayanan siaran berganda, jadi menu siaran tidak hanya bisa didengar namun juga bukti siarnya dapat didownload kapan saja (pendengar bisa mengakses sendiri).
2. adanya sifat interaktif, yang artinya dalam hal ini pendengar dapat berperan dalam banyak hal seperti memberi saran pada kotak suara yang tersedia pada situs radio, sebagai bentuk evaluasi.
RADIO DI INDONESIA
Perkembangan radio di Indonesia juga cukup pesat.
Perkembangan penggunaan radio di Indonesia diawali pada tahun 1925 dengan
didirikannya Solossche Radio Vereenging (SVR) oleh Mangkunegoro VII dan Sarsito
Mangunkusumo di Surakarta. SVR dapat disebut sebagai pelopor pembangunan radio
di Indonesia oleh orang Indonesia sendiri. Badan penyiaran radio saatitu bukan
hanya SVR, ada BVR (Batavia Radio Vereenging), NIRMO (Nederlandsch Indische
Radio Omroep Mij), dan MAVRO (Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep).
Lalu, atas
usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo didirikanlah PPRK
(Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran) di Bandung tanggal 24 Maret 1937.
Namun, pada masa pendudukan Jepang, perkembangan radio merosot karena semua
radio siaran diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dapat didengar lewat radio pada saat itu. Dan pada tanggal 11
September 1945, berdirilah RRI.
Sejak saat itu
radio di Indonesia terus berkembang. Siaran-siaran radio semakin banyak.
Program-program musik juga semakin sering didengarkan saat terjebak kemacetan.
Radio pun dijadikan teman saat mengendarai mobil sendirian. Selain itu, radio
juga menjadi sumber informasi lalu lintas yang cukup akurat dan cepat dalam
penyampaiannya.
Secara
singkat, perkembangan radio di Indonesia dapat diringkas dalam bentuk timeline
dengan penjelasan sebagai berikut:
Tahun
|
Misi
|
Teknologi yang digunakan
|
1925-1940an
|
Alat perjuangan anti-kolonialisme
Belanda, Jepang, dan Sekutu
|
|
1950-1960an
|
Alat mobilisasi ideology rezim
otoriter orde lama dan orde baru
|
Amatir/AM
|
1970-1980an
|
Alat mobilisasi pembangunan, sarana
bisnis, hiburan
|
Professional/FM, AM
|
1990-sekarang
|
Medium bisnis, hiburan, pencerahan publik,
demokratisasi
|
AM, FM, internet-satelit, jaringan
|
RADIO PADA ERA KEMERDEKAAN INDONESIA
Pelopor radio pada era kemerdekaan Indonesia adalah Bung
Tomo. Bung Tomo sangat berperan penting, karena Bung Tomo adalah orang yang
mewacanakan kelahiran radio untuk memberitakan kemerdekaan Indonesia. Setelah
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 sumber informasi masyarakat Indonesia adalah
radio, karena hanya radio yang bisa mencapai pelosok pedalaman dan telivisi
pada awal kemerdekaan hanya kalangan orang atas yang mempunyai telivisi.
Bung Tomo sempat mendirikan Barisan Pemberontak Rakyat
Indonesia (BPRI) dan tersebar di seluruh Indonesia. Bung Tomo merupakan ketua
dari bagian BPRI, sebagai ketua Bung Tomo sering mengumandangkan pidato bertema
perjuangan melalui siaran radio yang telah diberi nama Radio Repoeblik
Indonesia (RRI). Tetapi perjuangan yang dibuat oleh Bung Tomo tidak dapat
persetujuan dari Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin atas usulnya mendirikan
stasiun radio khusus. Perjuangan yang dibuat oleh Bung Tomo tidak sampai disitu
saja Bung Tomo pergi ke Surabaya untuk mendirikan ‘Radio Pemberontak’ yang
pemancarnya masih meminjam oleh RRI Surabaya. Pada tanggal 16 oktober 1945 Bung
Tomo menyiarkan pesan perjuangan yang berkata : "Kita ekstremis dan rakyat
sekarang tidak percaya lagi pada ucapan-ucapan manis. Kita tidak percaya setiap
gerakan (yang mereka lakukan) selama kemerdekaan Republik tetap tidak diakui!
Kita akan menembak, kita akan mengalirkan darah siapa pun yang merintangi jalan
kita! Kalau kita tidak diberi kemerdekaan sepenuhnya, kita akan menghancurkan
gedung-gedung dan pabrik-pabrik imperialis dengan granat tangan dan dinamit
yang kita miliki. Ribuan rakyat yang kelaparan, telanjang, dan dihina oleh
kolonialis, akan menjalankan revolusi ini. Kita kaum ekstremis, kita yang
memberontak dengan penuh semangat revolusi, bersama dengan rakyat Indonesia,
yang pernah ditindas oleh penjajahan, lebih senang melihat Indonesia banjir
darah dan tenggelam ke dasar samudera daripada dijajah sekali lagi! Tuhan akan
melindungi kita! Merdeka!”. Tetapi cara yang dibuat oleh Bung Tomo tidak
disukai Jakarta karena terlalu menghasut masyarakat untuk berperang dan
melupakan jalan diplomasi.
REFERENSI:
Armando,
Adi. (2011). Televisi Jakarta di Atas Indonesia. Yogyakarta: Bentang
Masduki. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS
Bakthiar, Saiful. (2006). Cara
Gampang Jadi Penyiar RADIO. Yogyakarta: Indonesia Cerdas
Montana. (2015). Perkembangan Radio
di Indonesia. Artikel: Institut Komunikasi Indonesia Baru
http://www.academia.edu/6010805/SEJARAH_PENEMUAN_RADIO
http://vovworld.vn/id-id/Kotak-Surat-Anda/Sejarah-pembentukan-dan-perkembangan-radio-di-dunia/135613.vov